Kamis, 30 Oktober 2008

Daniel Bedingfield - If you're not the one

If you’re not the one then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call
If you are not mine would I have the strength to stand at all

I never know what the future brings
But I know you are here with me now
We’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with

I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?

If I don’t need you then why am I crying on my bed?
If I don’t need you then why does your name resound in my head?
If you’re not for me then why does this distance maim my life?
If you’re not for me then why do I dream of you as my wife?

I don’t know why you’re so far away
But I know that this much is true
We’ll make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I pray in you’re the one I build my home with
I hope I love you all my life

I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

‘Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
‘Cause I love you, whether it’s wrong or right
And though I can’t be with you tonight
You know my heart is by your side

I don’t want to run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?

Senin, 27 Oktober 2008

Sagoo . . .

Ayey Superb, Pukul 20:29:58 kutulis lagi si Polar . . .

Cerita kali ini sebenernya kejadian yang sudah lama terjadi, yaitu saat PPSU. Namun karena belum menemukan waktu yang tepat, jadi di delay-delay trus deh. Knapa gw tulis sekarang ?? Soalnya gw lagi males belajar KWN buat besok, jadi buat refreshing gw ketak-ketik di kompi dulu.

Let's Begin . . .

Klo ada yang baca blog si monyetijospidol, ada satu post (yang ada gambar beruk lagi makan roti) yang bercerita tentang hari PPSU. Di endingnya dikatakan kalo dy pulang ke rumah sedangkan teman-temannya pergi nonton T_T

Teman-temannya itu sebenarnya adalah gw, Chris Sutradja, dan Edwin Gozali.

Kisah bergulir dari selesainya PPSU yang bikin lelah dan eneg. Yang paling gw benci dari PPSU yaitu sistem prasmanan klo mau masuk ke kelas-kelas. Kita kudu muterin 1 sekolah demi mencapai satu kelas. Waktu itu gw muter sempet 3 kali berturut-turut, lalu buat base sendiri di depan yayasan dan photo-photo ^^ Orang tua murid kelas X mungkin menyesal masukin anaknya ke Sanur setelah melihat kita-kita.

PPSU cukup sampai situ, setelah jam setengah 3-an, yang gak tugas pada bubar-bubar. Dan mobil kulkas gw menjadi incaran nebeng para anak Tangerang. Awalnya yang mo nebeng ada si Chris, Rex, dan Orlin. Dari 3 kontestan tersebut yang lolos seleksi alam cuman Chris, primata yang tangannya kaya parutan batok kelapa inipun masuk ke kulkas gw dan jingkrak-jingkrak seperti biasa. Selain itu ada Dennis dan Edwin, yang memang sudah menjadi anggota tetap MAS Transport (sekalian promosi ^^)

2 calon Apprentice yang gugur gak jadi ikut, soalnya dah gw tungguin setengah jam di lapangan parkir yang panas buangetttt. Jadi menurut hasil voting 4 bocah Tangerang di dalam mobil. Kedua makhluk tersebut pun kita tinggalkan (sori ya). Eng... ing.... eng..... , kulkas 2 pintu pun melaju ke arah Tangerang, sarang preman klo pagi, sarang truk/tronton/Fuso klo siang, sarang banci-banci maen volly klo sore, sarang "lobang-lobang berjalan" klo malem.

Di mobil gw rebahan, alias blonjor. Mumpung sepi, bisa makan 4 bangku waktu itu, klo biasa pantatnya kudu di kencengin biar gak makan tempat. Anak-anak pada dengerin musik semua, lagu Rock (Dennis), Arashi (Chris), dan lagu-lagu Korea (Edwin). Ditambah si Om Kamto nyetel dangdut di depan, 103,0 FM Campur Sari.

Kemudian si Chris mulai ngajakin nonton, awalnya mo nonton Dark Night di MeToS (bayangin boo . . . Tuh film dah lama banget keputer, dah jadi bahan gosip di sekolah, bahkan dah menang berbagai penghargaan dan kita baru mo mulai nonton . . .) Berhubung 21 di MeToS bener bener gak layak, jadi gw pun mengajukkan studi banding.

Sekedar info, bioskop di MeToS (Metropolis Town Square) konon merupakan ladang prostitusi klo malem. Tempat bercumbu para ocit-ocit birahi. Gimana gak enak, 15k aja bisa bersenggama di sofa empuk plus AC, dari pada pake koran di semak-semak, ditangkep Satpol PP lagi. Jadi klo nonton di MeToS, siap-siap aja menemukan cairan-cairan berbau aneh mirip jus sirsak basi di bangkunya, dan mungkin ada "balon" sekali pakai rasa pisang di lantai-lantainya
(Info diatas gw dapat dari berbagai sumber meragukan ditambah sedikit unsur hiperbola)

Setelah bebas dari ladang AIDS tersebut, gw pun ngajaknya nonton di SMS ajah, dan film yang saat itu layak ditonton hanyalah "Hell Boy 2 : Golden Army" Setelah ngecek jadwal 21 lewat hp, setelah bimbang berkali-kali, akhirnya gw pun ikut juga kesana.

Knapa gw pake bimbang segala?? Soalnya saat itu gw bener-bener gak bawa duit sama sekali, ke salah satu Mall elite di Tangerang tanpa bawa duit sepeser pun, sama nekatnya kaya make celana Jins ber-sleting tanpa pake kolor.

Tapi untung ada Edwin, yippiee. Makhluk satu ini tumbenan baek, dy janji nanggung semua pengeluaran gw, tapi dihitung utang. Itu pun dah bikin gw terharu, dulu aja minta kacang mede di rumahnya susah ^^ Sekarang dy telah menjadi manusia utuh, produk berhasil dari Scholl Of Choice, ciakakakak. . . . .

Masalah dana teratasi, masalah transport katanya bakal ditanggun Edwin juga, wogh . . . Gw sempet bingung itu Edwin ato bukan. Maka kami pun siap-siap bernorak ria di SMS.

Sayangnya si Dennis gak mau ikutan, mungkin takut musti cuci piring di 21 gara-gara dananya gak cukup (Emank di 21 ada piring . . ??) Setelah dipaksa sana sini dy gak mau T_T jadi apa boleh buat tai kambing bulat-bulat. Terpaksa kami berselisih jalan pada saat pintu masuk Gading Sepong.

Setelah berjalan 4 menitan, kami pun masuk ke angkot dan menuju SMS, ayey ayey. Si Chris dan Edwin make baju putih terang, mirip iklan Surf si Farhan dan juga mirip anggota FPI. Gw jadi rada minder, soalnya pake kemeja sendiri (yang kata anak jemputan mirip kemeja Om Kamto). Nanti dikira penjual kepingan porno yang diciduk FPI gimana, bisa masuk koran gw.

Sekedar info, si Edwin waktu itu bener-bener ngakak dandanannya, mukanya dah China 300% trus make tas kecil yang dislendangin, mirip tas kamera. Jadi mirip remaja mesum yang mo moto-moto belahan dada dari lantai dua. Tapi isinya ternyata gobanan semua ^^ Dari tas cacat itulah gw bisa dipinjemin duit ama dy, huhuhu.

Kami pun sampai di kios kecil 21 di sebelah Golden Gym, kami pun melihat-lihat jadwal pilem (belaga mikir, padahal dah pasti mo nonton Hell Boy)
Jrengggg gubrak kumprianggg . . . . ., Hell Boy mulainya 15:00 dan saat itu dah 15:03, kita pun langsung berbusa mulutnya dan kejang-kejang sambil buka baju dan nari Shaman di foodcourt SMS.

Mungkin itulah yang terjadi klo gak ada gw, gw pun langsung mengambil inisiatip tegas.
Gw :"Hell Boy aja mbak"
Mbak Ocit: "Hemm, Hell Boy ya mas?? Mo kursi yang mana ??"

Pertanyaan nya seh baek, nawarin korsi, setelah gw liat komputernya cuman sisa baris ke 3 dari depan + di pinggir-pinggir. Giliran gw yang nari shaman sambil baca Al-Quran.

Kita ngicir kaya banci dikejer Satpol PP menuju 21 di lantai 3. Dan akhirnya kami masuk ke studionya saat scene si Hell Boy lagi di dongenin ama kakeknya.

Nyari korsinya susah banget, walopun akhirnya ketemu juga. Pas duduk dan melihat layar, gw ampir nangis meratapi nasib ku ini.
1. Studionya sempit, layarnya gede
2. Gw duduk di baris ketiga dari layar, artinya musti dongak selama 1 jam 50 menitan
3. Pala gw musti serong ke kanan selama 1 jam 50 menitan
4. Mata gw musti bolak balik dari ujung layar ke ujung lainnya buat baca 1 kalimat doank.

Klo di 21 jual koyo cabe mungkin dan gw borong, hasilnya kaki gw tekuk maksimal, dan badan gw nekuk kaya bayi kangguru. Manuver tersebut lumayan mengatasi masalah nomer 2. Hasilnya tiap 20 menit kaki gw kesemutan.

Film pun selesai, pasangan muda-mudi pun keluar lalu lalang. Dan kita bertiga masih duduk sambil benerin urat leher dan otot mata. Tujuan selanjutnya yaitu WC cowo, ayey, maunya seh cewe, hihihi . . .

Setelah berhasil mengeluarkan Exra Joss di WC, kami pun mencari makan. Berhubung si Edwin musti nanggung lambung gw, jadi kita milih restoran yang murah, yaitu Solaria. Plok plok plok
Gw mesen nasi goreng ikan asin, Edwin nasi Goreng Special kayaknya, dan si Chris Gordon Bleu (klo gak salah)

Setelah kekenyangan, kami pun mencari spot di luar buat nunggu dijemput. Waktu nurunin tangga, kita ngeliat ada Photo Studio. Kita pada mau photo-photo seh, tapi berhubung cowo semua dan budget dah menipis, niat tersebut pun kukurungkan.

Sambil jalan lunglai dan menghitung utang gw ama si Edwin, tiba-tiba ada yang nyaut. "Acunnn acunnnn". Duh, ada fans nyaut lagi, gw pun mencari sumber suara tersebut. Ternyata si Nonni dan Yasmin yang cengengesan karena ketemu finalis Tangerang Idol kaya gw. Sempet kaget juga seh, kami pun bertegur sapa. Setelah bacot sana bacot sini, mereka ngajakin photo-photo bareng.

Kyaaaaaa, a dream comes true. Kita bertiga sempet malu-malu kucing, tapi apa daya, aji mumpung bener, huehuehue. Akhirnya kita photo-photo di kotak kecil yang mirip mesin jualan kondom.

Berhubung takut jebol klo lima limanya masuk, akhirnya yang masuk cuman 3 orang. Formasinya yaitu cowo 1 cewe 2, tiap cowo kebagian sekali jepret diiringi 2 bidadari yang mukanya lebih mupeng dari cowonya. Sumpah itu sempit abiz, dah pada ngakak-ngakak lagi, mesin kondomnya jadi rada goyang-goyang, untung gak jebol.

Setelah bernorak-ria, photo pun dibagi-bagi. Alat buat motong photonya terbilang cukup aneh, mirip alat hukum pancung di Film Jaksa Bao (ada yang inget ???)

Kami pun mengucapkan makaci yang sebesar-besarnya pada 2 bidadari Sanur tersebut, karena mereka mengabulkan mimpi anak-anak Tangerang inih ^^

Perjalan pun dilanjutkan, sambil nyari spot didepan. Kita dah muterin foodcourt SMS 2 kali buat nyari bangku, ampun deh. Waktu muter-muter ketemu lagi ama 2 bocah tadi, ternyata si Yasmin lagi "date" ama Matthew diiringi teman-teman CC nya, si Nonni malah nyempil disana. Heheheh.

Bahkan kami pun sempet masuk lagi ke SMS dan muterin lantai 2, sumpah gak guna banget, plus capek gara-gara gak nemuin bangku. Maka kami bertekad, nyari bangku sekali lagi di luar. Berhubung malu klo ketemu ama gerombolan CC lagi kami muter ke arah yang lain ^^

Arah tersebut yaitu menuju Coffe Bean, sempet mikir masuk Coffe Bean, tapi duit cuman mampu beli Tissue doank disana, maka niat pun diurungkan. Kaki kembali mengayun, dan kami menemukan bangku di sebelah Coffe Bean, di depan toko bernama Sagoo.

Bangkunya aneh, kuno sendiri dibanding toko lainnya, mungkin dari kayu oplosan dari Irian Jaya (sok tau). Kami pun duduk manis disana dengan asumsi "SAGO ADALAH TOKO SOUVENIR, JADI GAK BAKAL DISURUH BELI APA-APA KLO NUMPANG DUDUK"

Alasan sebenernya susah nyari tempat duduk yaitu takut dikira pembeli, dan ditawarin makanan. Budget dah mengering, klo salah duduk trus ditawarin Steak Babi dari Mujarab bisa mati kita. Maka kami pun memilih Sagoo, karena dari depan mirip toko souvenir, dipajang benda-benda aneh dan isinya mirip tenda milik kepala suku Apache, cokelat-cokelat remang, dengan berjuta pernak-pernik digantung sana-sini.

Setelah duduk dan lurusin kaki sejenak, dateng mas-mas bawa menu . . . .

Kita bertiga langsung liat-liatan . . . .

Mas-mas bangsad penghisap uang bocah-bocah Tangerang : "Mesen apa mas ??"
Anak-anak Tangerang goblok yang gak berani nolak : "Hemm, coba saya liat dulu menunya . . ."

Pengen gw gebuk si mas itu pake buku menu, berhubung buku menu dari kertas, gak jadi de. . .
Gw liat-liat isi menu, sedangkan 2 bocah lain lagi cekakak-cekikik ngeliatin gw sok cool.

Jus Sirsak 20 rebu
Jus Jeruk 20 rebu
dll yang harganya kek tai kuda blon disunat. . . .

Kemudian gw ganti cara pencarian gw, diliat dari harganya dulu, bukan barangnya. Setelah scanning 6,84 detik, gw menemukan sesuatu yang harganya 9.900 rebu. Yeah, ada juga yang dibawah ceban. Awalnya gw kira Jus Aqua ato Tissue basah, ternyata Kopi . . .

Berhubung yang paling murah, gw pesen itu. Bocah-bocah tadi pun serentak latah memesan barang yang sama. Amsiong, malu-maluin abizzzz boooo. Ketauan banget numpang duduk doank, kyakakakakka.

Mas-mas dari toko terkutuk Sagoo : "Pesen itu 'aja' mas ??"
Gw yang lagi nutupin muka gara2 malu : "Iya mas itu aja, lagi nungguin temen nieh, nanti lagi aja pesennya . . ."


Waktu mas masnya pergi kita bertiga ngakak abizzzz. Keiakakak, masa bodo dah klo ada CCTV di sana, gak nahan boo ngakaknya, kiekakakak. Kita bertiga dah meringkuk sambil megangin perut. Mirip cacing kremi ditaburin garem.

Setelah puas menertawakan diri sendiri, kami pun ngotak-ngatik hape masing-masing sambil ngomonk ngaco belo gak jelas.

Setelah beberapa lama, Kopi Rp 9.900,00 pun datang. Awalnya gw berharep kaya Nesscafe Latte ato semacemnya. Ternyata lebih mirip kopi tubruk, anjink bener gw pikir. Ini mah yang diminum supir-supir di pangkalan angkot. 100% mirip "Kapal Api" di warteg-warteg remang.

Ampasnya banyak banget lagi, bener-bener makan ati tuh Sagoo. Setelah gw aduk-aduk dan tiup-tiup, serta disruput dikit-dikit biar abisnya lama, gw pun bersumpah pada diri sendiri dan teman-teman sepenanggungan, akan memasukkan toko laknad ini ke Blog gw, (waktu itu si Polar baru punya 2 Posting).

Walopun akhirnya ketunda berbulan-bulan namun sumpah keramat gw pun terlaksana di post ini, hiakakakakakka. Semoga gak laku dah tuh toko, cuih . . .

Akhirnya bokapnya Edwin dateng, eng-ing-eng, gw seneng banget akhirnya bisa pulang. Berada di mall dengan duit pas-pasan lebih serem dari pada bobo ama pocong. Saat itu Chris belum dijemput, namun dengan keputusan bersama Chris kami tinggal, bukannya jahat, tapi dy adalah yang daya juang hidupnya paling besar diantara kami bertiga ^^

The Master of Angkot, 4 setengah tahun di Sanur ngangkot tiap hari. Bener-bener pangerang kegelapan tuh anak.

Akhirnya gw dianterin Om Hilman ampe depan rumah gw ^^ capeknya dah bener-bener pol. Setelah melambai-lambai serta mengucapkan Kamsia, gw pun akhirnya balik ke rumah gw tercinta. Dengan hutang yang gw itung-itung sebesar 69 ribu rupiah kepada Edwin, angka yang fantastis bukan ^^

Jumat, 17 Oktober 2008

That's Our Home

Jam 10:35:58 kutulis post ini.

Ditemani suara detik jam dinding serta suara cecak di belakang lemari. Jari gw pun menari layaknya Cinderella di keyboard. Jariku beku karena desiran angin AC Thosiba. Pantatku sedikit kram karena kelamaan duduk.Dan dengan sedikit menahan kencing kuhiasi si PolarBeer dengan cerita-cerita dari negeri antah berantah.

Duh kepengen nulis post yang Mellow Goeslow malah jadi kaya gitu T_T
Ternyata gw emank gak bakat buat yang Mellow-Mellow-Kucink . . . .

Kembali ke tipe post gw yang rada cablak kaya Labia Minora (cari artinya di Wikipedia)

Post kali ini gw tidak menceritakan penderitaan gw di kehidupan fana ini, kali ini gw ingin berbagi kasih/kisah mengenai sebuah film, yaitu film "Inconvenient Truth"

Film tentang Global Warming yang sebenernya udah gw tonton bareng-bareng di Sekolah. Yang kemudian gw tonton lagi di HBO pada tanggal XX bulan XX tahun 08.

Waktu gw tonton bareng temen-temen ( The Lovely XC ) ternyata gw melewatkan banyak hal penting dari film tersebut, soalnya gw nontonnya sambil cekakak cekikik, ketutupan pala orang dan ditambah kesemutan. Jadi 100% gak konsen. Yang gw tangkep cuman si Al Gore ngomongin temennya yang dulu bilang bahwa benua Afrika dan America pernah bersatu. Sehabis itu gw otak gw melalang buana bersama cecunguk-cecunguk di XC yang bawel banget.

Dulu gw pernah Ekskul Journalist, waktu kelas 2 SMP (klo gak salah)
Namanya gurunya Bu Effy (klo gak salah juga . . .)
Guru tersebut bener-bener naas nasibnya, soalnya kelas yang diajarnya bener-bener rusak, jeroan babi aja lebih teratur. Hal itu dikarenakan isinya ada Marco dan Johan.

Kedua bibit Armageddon dari Bintaro tersebut klo disatuin umpama menyatukan Babon keselek doping dan Bekantan overdosis viagra di satu kandang sempit. Alhasil kelasnya sulit dibedakan dengan rujak tumpah. Tiap gurunya ngomonk gak pernah ada yang dengerin. Bahkan (kayaknya . . .) gurunya pernah beberapa kali menangis, karena mengajar 2 titisan Lucifer tersebut.

Suatu ketika, kelas Journalist disuruh menggambarkan mengenai lingkungan sekolah. Maka gw dan anak-anak lain pun mulai melakukan tugas tersebut di depan taman TB/TK. Ketika sudah selesai, hasil mahakarya kami pun dibaca oleh beliau dan kemudian diberi pendapat dan masukan-masukan.

Anak-anak lain diberi pendapat seperti "pilihan katanya bagus", "pen-deskripsi-an nya bagus dan detail" dan lain-lainnya.

Ketika dy baca punya gw pendapatnya aneh sendiri, dy bilang "Hemm, bagus, tulisannya dari awal sampai akhir mengalir . . ." Beuh, emangnya tinta gw bocor sampe ngalir?? Kok dibilang bagus ??

Ternyata maksudnya adalah tulisan gw mampu menghanyutkan orang yang membaca, Emangnya gw banjir . . . ???

Apapun maksudnya yang penting komentar dy positip mengenai hasil tulisan gw yang gw buat ogah-ogahan tersebut.

Apa hubungannya dengan film "Inconvenient Truth (IT)" ?? Hubungannya yaitu gw merasakan hal yang sama seperti yang komentar beliau ketika menonton film IT.

Dari awal sampe akhir perhatian gw trus berenang-renang di dalam pembicaraan Al Gore yang menurut gw sangat perfect dalam membawakan presentasinya. Memang seh dy sudah presentasi hal yang sama puluhan kali, tapi tetep aja hal itu patut diacungi jempol. Benar-benar tidak ada rasa bosan, ngantuk, dan lelah ketika nonton IT.

Presentasinya dari santai, bisa berubah menjadi serius dan kritis tanpa kita sadari. Diselingi humor cerdas dan puluhan fakta mengenai global warming tanpa membuat kita merasa lelah.

"Plan of God just like a ocean, you can see it's beginning, buat you can't see it's ending", kata-kata ini sudah terbukti.

Klo waktu itu Al Gore terpilih menjadi presiden, maka film IT tidak pernah akan terbuat dan mungkin yang muncul adalah film perang "US versus Iraq" disutradarai oleh George Bush.

Dari semua presentasi Al Gore, ada satu sesi yang bener-bener membuka mata gw mengenai arti kehidupan (menurut gw loo . . .)
Sesi itu bener-bener membuat gw terharu dan otak gw merasakan suatu sensasi yang gak pernah gw rasakan selama ini.

Sesi itu adalah ketika Al Gore menunjukan permukaan bumi yang dipotret oleh astronot. Terlihat bola besar berwarna biru, terlihat awan-awan yang abstrak menyelimutinya, dan dataran hijau cokelat dikelilingi lautan biru. Itulah bumi kita, dengan segala keindahannya kita hidup didalamnya. Dari segala kebesarannya kita hidup-makan-berak didalamnya. Dan gw merasa betapa berkuasanya manusia atas kondisi bola biru tersebut.

Kemudian astronotpun melanjutkan perjalannya lagi, hingga ribuan tahun cahaya (klo gak salah). Dan salah seorang astronot berkata "Coba kita potret lagi Bumi dari sini . . ."

Apa yang mereka potret?? Yang terlihat hanya sebuah titik yang sangat kecil berwarna biru. Dikelilingi warna hitam pekat Bima Sakti dengan campuran warna ungu-merah-jingga luar angkasa yang mencekam. Di tengah luar angkasa yang dingin dan kelam tersebut terdapat satu titik biru yang pasti kita kenali.

Al Gore (di translate dengan beberapa improvisasi) :
"Itulah bumi, dimana semua perang terjadi , dimana semua krisis terjadi, dimana semua paceklik terjadi. Itulah kita, tempat kita tinggal, THAT'S OUR HOME, yang sekarang sedang rusak dan mati . . . "



Kata-kata Al Gore yang singkat dan pelan itu begitu bermakna buat gw, hati gw langsung miris, menyadari betapa benarnya kata-kata itu. Gw langsung speechless, dan butuh waktu rada lama buat mencerna kata-kata indah itu.

Betapa kecilnya kita, diantara triliunan bintang dan planet, ada satu titik biru yang menjadi sumber kehidupan, yaitu Bumi, satu-satunya rumah kita, satu-satunya tempat kita bergantung, satu-satunya tempat dimana semua kehidupan bermula . . .
tempat dimana kita hidup dan mati
tempat dimana kita mengenal kehidupan
tempat dimana kita mengenal cinta
tempat dimana kita mengenal persaudaraan
tempat dimana kita mengenal kebencian
tempat dimana kita penderitaan
tempat dimana kita hidup dengan milyaran orang lainnya
tempat dimana evolusi Darwin diciptakan
tempat dimana Newton membuat rumus gravitasi
tempat dimana Graham Bell membuat telepon
tempat dimana Edison membuat lampu
tempat dimana Einstein membuat E=MC kuadrat
tempat dimana terjadi perang Dunia ke-2
tempat dimana terjadi perang Vietnam
tempat dimana terjadi Holocaust
tempat dimana genocide Hutu-Tutsi
tempat dimana terjadi kerusuhan Mei '98
tempat dimana terjadi krisis ekonomi
tempat dimana Barrack Obama berkoar-koar di pemilunya
tempat dimana Shakespeare membuat Romeo & Juliet
tempat dimana Steven Spielberg membuat Jurassic Park
tempat dimana Michael Bay membuat The Island
tempat dimana Uwe Boll membuat Bloddy Rayne
tempat dimana Paris Hilton membuat One Night In Paris
tempat dimana Miyabi membuat banyak video tentang dirinya
tempat dimana Pamela dan Tommy Lee membuat film mereka sendiri
tempat dimana Desy Ratnasari menyanyikan Tenda Biru
tempat dimana Cinta Laura menyanyikan lagu You Say AQ
tempat dimana Nidji menyanyikan Laskar Pelangi
tempat dimana Julia Perez menyanyikan Belah Duren

Triliunan kisah dibuat oleh milyaran manusia di muka bumi ini. Tidak dapatkah milyaran manusia tersebut sekali saja memberikan perhatiannya kepada satu hal di antara triliunan hal lainnya, yaitu untuk menjaga "rumah" mereka sendiri ??

Rabu, 15 Oktober 2008

Two Thumbs Up . . . .

17:17:23 ditunjukan oleh jam dinding kamar kuw . . .

Setelah rehat beberapa pekan akhirnya ada ide yang nyangkut di otak gw buat nulis Polar ^^

Hari ini sumpah Puyengggg Polllll . . .

Penyebab Pertama : Besok ada 2 Ulangan Mat dan Eko, yang sumpah gw blank abiz gara2 3 hari digelonggong ama Problem Solving

Penyebab Kedua : Kemaren malem gw salah tidur, jadi urat leheer gw kejepit.

Penyebab Ketiga : Tempat duduk gw di kelas dapet disamping, so pala gw musti diputer ke kiri dari jam 07:00 ampe jam 12:45

Penyebab Keempat : Musti Wawancara buat tugas Sosioooo, arghhhh, ini penyebab utama yang paling bikin gw sakit kepala . . . Maka gw mulai saja kasus berdarah ini . . .

Hari Rabu 15 Oktober '08 gw masuk sekolah dengan tubuh lunglai dan urat leher snat-snut. Dan dimulailah hari terakhir Problem Solving T_T

Problem Solving lumayan enak, awalnya cuman maen kartu, huhuhu seru deh, lumayan jadi bekal buat ke Las Vegas.

Dan ketika istirahat pertama, gw pun nyetor ke WC kesayangan di lantai 2 ^^ soalnya kagak bau sama sekali. Jadi gw PeWe banget nyetor disanah.

Dan Problem Solving pun dilanjutkan, sempet ada "adu bacod" yang bikin keki, gara-gara ada "something" di BaSo2. Setelah puas adu bacot dan teriak-teriak disertai ngakak berlebihan, jam terakhir Problem Solving pun diisi dengan tatapan hampa dari murid-murid BaSo2.

Setelah dikasih angket, yang gw isi dengan setengah kesadaran, bel kemerdekaan pun berdering.

Pengennya seh pulang buat belajar dan nyiapin Pidato T_T tapi apa daya gajah mengandung, gw kudu ngiterin sanur buat wawancara tugas Sosiologi.

Dengan HandyCam yang gw pinjem paksa demi kelancaran proyek Sosiologi, gw pun bersama Team meluncur ke lokasi kejadian.

Team gw terdiri dari Singgih, Orlin, Dea, en Cipta.

TKP pertama yang gw kunjungi yaitu mobil Grace, layaknya gerombolan kecoak masuk kaleng sarden, semua team gw pun masuk ke mobil naas tersebut dan mulai menginterogasi mamaknya Grace.

Si tante malah malu-malu waktu di Interogasi, wekwkekwe gw sempet geli sendiri, berasa dikitik setan gituh.

Si Tante xxxxx bahkan sempet ngomonk "wah, harusnya ke salon dulu neh". Hehehhe, di wawancarain bocah Sanur aja berasa masuk Oprah Show (bukan bermaksud menghina ^^ tapi lucu : )

Dan wawancara pun dimulai, satu persatu pertanyaan dilempar Orlin dan ditangkep ama si Tante.

Waktu di wawancara, rambut si tante berkibar-kibar kena AC mobil, jadi mirip iklan shampo, hihihihihi. Itung-itung ada visual effect-nya

Setelah puas me-wawancara-i (aslinya puas ngadem di mobil) gw en team pun keluar untuk mencari target berikutnya.

Dan karena Dewi Fortuna lagi bobo, gw pun bertemu 3 pria yang suka ngerumpi di parkiran. Yaitu Arattnias, Mr.Muscle, dan Monyetijospidol (nama gw samarkan, takut diperkosa ama mereka)

Waktu mereka liat gw bawa handycam, salah satu dari mereka langsung kegirangan, loncat-loncat dan melakukan jurus Kapoera di atas bata parkiran, serta minta untuk diwawancarai. Karena team gw merasa iba dan jijiq, akhirnya permintaan mereka pun dikabulkan. Plok plok plok plok . . . .

Trio Gay inipun duduk dengan manis di bawah teduhnya pohon. Tampangnya seh elite, anak Sanur gitu loooo . . . Tapi giliran denger istilah Sosiologi, lututnya langsung gemeter, ngomongnya juga rada keluar jalur.

Apalagi ada yang cuman nampang T_T giliran kanan kirinya diwawancara, dy cuman menebar senyum, giliran ditanyain juga cuman senyum pepsodent, kekekkeke.

Siapa kah dy ??? Pikir aja dewek.

Setelah membuang baterei untuk ngeladeni anak-anak SLB tersebut, gw pun mencari-cari target lain. Maunya seh dari golongan bawah, alias abang-abang.

Satu spot di sanur yang penuh abang-abang tentu saja bukit belakang sekolah ^^
(Mirip Doraemon jadinya) Bukan bukit seh, tapi gundukan tanah yang lupa diratain.

Abang-abang disana langsung nepsong waktu liat handycam, mungkin dikira termos kali yah. Mereka semua pun langsung menjauh dan muncul seribu satu alasan, maka team gw langsung bete dan memilih untuk keluar Sanur

TARGET I : Preman

Waktu menyusuri jalan setapak di pinggiran Sanur, team gw mendarat di depan kolam renang TK, soalnya ada Abang-abang yang lagi duduk-duduk. Di depannya cuman ada 2 gelas dan termos.

Gw pun bingung, neh orang jualan termos ama gelas doank ?? Ato kagak jualan??
Waktu dimintain wawancara, tampang nya pun langsung terispu malu, dan menolak dengan halus. Setelah dipaksa-paksa dy bilang "Bentar yah, mo kesana dulu . . ."

Maka team gw nangkring di sana sambil ngomongin target-target selanjutnya . . .




3 menit berlalu . . .



Gw pun mencari-cari abang tadi, takutnya dy dibelai angkot waktu lagi nyebrang jalan.

Jantung gw berhenti berdetak . . . .



Karena . . . .



Dy lagi ngoleksi duit dari angkot-angkot, MAKJANGKRIKKEJEPITKULKASLIMAPINTU
Bujubuneng dah, bukan gw doank, yang laen nyalinya juga langsung ciut gituh. Berani bener tadi maksa-maksa preman, bisa digondol pala gw.

Amper 5 angkot nyamperin dy, en ngasih duit cebanan bejibun. . . .

Julia Perez aja waktu disawer gak sebanyak itu, so pasti neh preman sakti punya. Bukannya dibelai angkot, malah angkot yang dy belai. Maka gw dan team pun langsung cabut, jalannya dah kaya banci hernia kebelet pipis, langsung ngibrit menjauhi preman tersebut.

TARGET II : Drink Seller

Setelah ngibrit dari tragedi diatas, target selanjutnya yaitu penjual minuman. Bapak ini waktu ditanya seh pede banget, langsung mau gituh, macho juga neh bapak-bapak. Singgih pun sempet beli minuman, tata krama klo mo wawancara pedagang ^^. 2k doank bisa wawancara orang, rugi apa coba ??

Handycam pun dinyalakan, pertanyaan pun ditimpuk oleh Orlin.

Pertanyaan pertama : "Bagaimana pendapat bapak mengenai Stratifikasi Sosial ?"

Jawaban Pertama dan Terakhir : " . . . . .(diam 8,97 detik sambil celingak-celinguk) . . . . . (masih mikir dosa apa dy semalem, kok susah banget pertanyaannya) . . . .(akhirnya) . . . . Ya saya orang miskin, hidupnya susah, anak saya ada 4, . . . . blablablabla (tertutup suara Fuso yang lewat)

Innalilahi wa innalilahi rojiun, dy malah curhat . . . . Setelah selesai curhat, team pun langsung mengucapkan "Makasih banyak ya pak . . ."

Pertanyaan yang aslinya ada 8 biji dikompres jadi 1 biji.

TARGET III : Kangen Band

Setelah menghabiskan baterai di Drink Seller, dibawah terik matahari BSD, team pun berjalan lunglai dengan keringat bercucuran. Dan kita sampe di toko penjual tempe goreng, toko seluas 2x2 meter itu pun hanya berisi sepasang suami istri.

Ketika ditanya untuk wawancara, mereka pun ogah-ogahan jawabnya. . .

Karena dah hopeless, kita pindah ke sebelahnya, Tukang Bakmi dan Tukang Es, yang isinya Kangen Band (Abank-abank gondrong, yang make topi)

Mereka dari tadi ngobrolnya seru, jaadi gw pikir klo wawancara bacodnya bisa lebar. Tapi waktu ditanya malah malu-malu anjink, ngeliat handycam aja kaya mo masuk kora-kora di Ancol. Si abang Kangen Band malah senyum-senyum trus sambil menolak halus.

Capek deh . . . . udah panas, uap dari kompor bakmi ke gw lagi, bikin laper aja. Maka gw pun nyerah maksa si abank bakmi buat wawancara, tapi seenggaknya dy ngucapin maap @_@ jadi ya gw maapin deh, huhuhuhu

TARGET IV : DJOKO HERIANTO

Ada yang kenal nama diatas ???? Mungkin beberapa orang tau ^^
Yupzzz, dy adalah supir gw dari gw blon dibentuk di dalem perut emak gw.

Dy tiap hari emang nangkring disitu, why ??? Ask the dancing grass . . .

Dari dolo bawelnya emang nomer 1, jadi cocok banget dah buat wawancara. Sifat-sifat gw yang ancur 65% berasal dari dy ^^

Pertanyaan pun kembali dioper dan kali ini akhirnya team mendapat jawaban T_T walopun jawabnya rada "ngibul" dan nadanya mirip Ustad. Padahal taunya cuman Mobil Goyang di Ancol dan Minak Jinggo (Miring Enak, Nungging Monggo)

Akhirnya dapet juga nara sumber kedua, walopun rada gak waras.

TARGET V : Tante-tante Penderita Stroke

Setelah selesai mewawancarai sopir kuw tercinta, gw pun bingung mencari target selanjutnya. Kemudian UU (Panggilan sayang buat supir kuw) nyuruh gw en team buat wawancara temennya. Si tante penjaga warung itu iya-iya aja, soalnya dipaksa ama si UU, klo gak ada UU dijamin gak bakal mau diwawancara.

Maka tante pun diwawancara, setelah Orlin (dy mulu yang kerja -_-) setelah panjang lebar dijelasin topik wawancara akhirnya si Tante pun berkicau.

Sumpah kaget bener gw, soalnya ternyata dy penderita Stroke. Awalnya gw pikir beliau lagi ngunyah kulit duren ato cadel gitu, kemudian gw liat ada alat penopang buat jalan . . .

Walopun ngomonknya dah rada susah tapi dengan sabar dy jawab semua pertanyaan kami T___T jawabannya pun tergolong "bagus dan bermakna"

Hiks hiks, gw jadi sedih ngeliatnya . . . . Two Thumbs Up buat tante ituh, sayangnya gw lupa tanya namanya.

Orang stroke aja bisa diwawancarain, yang sehat malah ngelantur molo klo ditanyain : (


Dari kejadian ini saya bisa menyimpulkan beberapa hal :

1. Abank-abank suka takut klo ngeliat ngeliat kamera/handycam (Camphobia) jadi klo wawancara umpetin dolo handycamnya. Klo perlu candid sekalian, masukin kolor gitu, dijamin gak keliatan.

2. Jangan pernah memakai istilah klo wawancara abank-abank dijalanan, dijamin 100 % cuman ngabisin baterei. Kecuali dy S2 Sosiologi yang lagi nyamar jadi penjual minuman di pinggir jalan.

3. Selalu membahas dulu pertanyaan dengan target operasi, biar si target kagak Step klo dicerca pertanyaan-pertanyaan yang "sulit"

4. Jangan pernah membeda-bedakan target menurut fisiknya, karena mutiara berasal dari dalam lendir perut kerang, cielahhhh . . . suittt-suittt

5. Selalu celingak-celinguk klo lagi nyari target, soalnya pasti aja ada orang yang kenal ^^



Sekian dulu post kali ini T_T besok ada ulangan 2 biji malah ngisi PolarBeer, mohon doa restu biar lolos ulangan besok, amieennnnn. . . . .

See You to the next Post ;p

Minggu, 05 Oktober 2008

"Live For Nothing or Die For Something"

Yooo semua, welkam bek ke Polar Beer, saat ini waktu menunjukan pukul 14:07:58

Di minggu siang yang sendu ini, gw pun akhirnya menyentuh si Polar lagi T__T

Dua (2) hari menjelang masuknya sekolah, membuat gw merasa tertekan, jadi buat melepaskan tekanan ini, gw ngotak-ngatik si Polar ^^ (Si Cinta Laura dah minggat, gw ganti lagunya, huhuhu)

Oke, kali ini gw akan menulis tentang liburan gw . . .

Gw lupa kapan mulai libur, tapi seinget gw libur cuman 10 hari, jadi tanggal 2 Oktober dikurang 10 hari . . . . . (BRB ngambil sempoa)



Woke, libur dimulai tanggal -8 Oktober / 27 September
Hari-hari gw benar-benar membosankan, tiap hari gw cuman nongkrong di depan kompi. Maen SEAL, Geta, MSN, OneManga, YP, Armorgames, dan Blogspot ini T___T

O, iya, menurut para ahli kedokteran, duduk dalam kondisi yang lama tanpa bergerak dapat menyebabkan kematian (Serius 1000%) Disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat di pantat dan lutut (karena posisi duduk), sehingga menyebabkan pembekuan darah, dan berakibat aliran darah menjadi kacau, dan mati dehhhhh . . . .

Selain itu bila tidak tidur selama 3 hari nonstop, dapat menyebabkan kematian pula, ckckck . . .
(Harusnya masuk IPA neh gw ^^)

Mungkin adek-adek semua berpikir, orang goblok mana yang duduk en gak bobo nonstop hingga mati, jawabannya adalahhhhh . . . . . . . Pegawai Kantoran dan Anak-anak warnetttttt (plok plok plok plok)

Sebernya semua info diatas gw baca di E-mail emak gw, yang mati adalah anak Korea (ato mana gitu, yang penting asia) yang ditemukan mati di warnet, gara-gara 3 hari nonstop maen . . . .

Jadi, dari pada minum baygon, gantung diri, dan membelah urat nadi, mendingan ndak bobo 3 hari di warnet, di rumah pun bisa ^^ Hasilnya sangat memukau, tanpa jejak dan bekas, serta gak perlu beli alat bunuh diri, cukup melek 3 hari, tepar deh . . . .

Nah, liburan gw ada hubungannya dengan itu T_T

(Cerita dibawah ini mungkin hanya dimengerti oleh segelintir gay-gay di Sanur, bila anda merasa bukan gay, lompati cerita dibawah hingga rambu berikutnya)

Liburan gw hanya diisi dengan bermain SEAL, game MMORPG (Multiplayer Massive Online Role Playing Game ) pertama yang gw mainin, dan masih betah ampe sekarang. Awalnya dikenalin ama Chris (Kimeng) dan dampaknya pun terasa sampai sekarang T_T

Setelah dy kenalin malah pensiun, gw yang ketagihan ampe sekarang T__T

Pada hari Senin, 29 Septermber, gw membeli pocer Lyto seharga Rp ~pipppppp~ ,00 di warnet deket rumah, Banjar Wijaya termasuk daerah yang miskin warnet T_T cuman ada 2, yaitu Omega dan CUMI (Cuma Untuk Masyarakat Indonesia) atau bisa dibaca (Daerah khusus Tiko, anti Tenglang)

Berbeda dengan Modern-land dan juga Bintaro, yang warnetnya sporadis dimana-mana.

Dengan pocer tersebut pun gw merombak ulang si Efret, char mage gw yang di bentuk sejak kelas 2 SMP dan sudah 2 kali berpindah tangan, dan akhirnya kembali lagi ke gw T_T

Nah, singkat kata singkat cerita 6 hari poll gw maenin si Efret. Bangun pagi jam 5, maen ampe jam 9, makan mandi jam 10, kemudian maen lagi ampe jam 8 malem.

Hasilnya adalah dari Lv 97 di awal liburan, langsung menjadi Lv 113 ^^

Kira-kira begitu deh, gw masih bersyukur karena gw gak mati karena kebanyakan duduk.

Kemudian pada hari Sabtu, 4 Oktober, gw menemukan Malkuth +7 opsi Mpw 10 seharga 70 juta. Kiakakak, gw girang banget saat itu, soalnya selama 3 tahon maen Seal, akhirnya gw bisa memakai yang namanya Malkuth ^^

Setelah dipake buat nabokin Queen Bee gw pun balik ke Elim, dan gw melihat 1 diamond di bank gw . . . . .

Hati kecil pun berkata "Ketok ajaaa ketok ajaaaaa(Maksud ketok disini yaitu menempa senjata), klo +8 kan nampolll, ungu-ungu gitu"

Dari sisi jiwa gw yang waras "Gila loe, klo gagal +2 coy, ruby lagi mahal, kata mama kita musti hemat (Kondisi keuangan gw saat itu cuman 48 juta, dan harga ruby 13-15 juta)"

Tapi jiwa gambler gw yang nongol tiap taon kabisat pun berkata "Ah cemen, kapan lagi nempa, bentar lagi masuk sekolah, jadi klo gagal kan sekalian pensi aja ampe liburan Natal, klo berhasil kan bisa dijual 100 jutaan (seenak dubur nentuin harga ) "

Sesuai ajaran Om Rambo (Silfester Stalon)

"Live For Nothing or Die For Something"


Maka gw memberanikan diri buat ngetok tuh Malkuth, dipake juga baru 1,5 jam, dah mo dipertaruhkan.

Gw pun ke Madelin, tempatnya mirip Ancol, dan gw pun melepas Malkuth itu . . .

Rasa debar jantung ku sangat kencang, sampe-sampe gw pikir jantung gw ada di luar, DEG DEG DEG DEG . . . .

Gw pun menaruh Malkuth dan Diamond ke layar refine, dan gw pencet "TEMPA" . . . .

Dengan metode tiko yang gw dapetin selama maen SEAL 3 taon, gw pun mematikan layar dan speaker gw. Saat itu gw bener-bener gambling dan bener-bener kampungan.

Dengan mupengnya gw nyalain lagi 2 perangkat sholat tersebut, dan langsung memakai Malkuth gw.

Seakan ditolak cinta oleh Christian Sugiono, hati gw miris banget liat staff gw sudah gak berkilau. Dalam keadaan shock, otak gw jadi sangat lambat meresponnya, butuh 3 detik buat sadar klo nasib buruk sedang menimpa T____T

Tapi dengan cepat gw ngambil sisi positipnya, klo lama keburu minum karbol

"Untung pecah, klo gak pecah, dijamin nanti masuk sekolah masih mikirin SEAL melulu, kapan belajarnya !!! Disini tangan Tuhan bekerja, Dia tau yang terbaik buat loe, jadi dalam 2 hari ini, lebih baik persiapkan diri buat sekolah aja, dari pada maen trus"

Kalimat diatas bener-bener gombal 4675 % dan hanya gw lontarkan untuk menghibur diri sendiri T__T

Btw, pada hari ini gw bangun jam 02.30 pagi, karena malemnya bobo cepet, jam 20:00 . Klo sekolah bangunnya susah minta ampun, tapi klo liburan gw tiap hari bangun jam 5 tepat, tanpa beker tanpa pembokat.

Sungguh suatu fenomena alam, tapi it's true, believe it or not. Dari sini bisa gw petik hikmahnya "Klo segala sesuatu dengan sepenuh hati kita ingingkan, pasti akan tercapai" Huhuhuhu, sayangnya gw sepenuh hati maen, bukan sekolah : )

Maka, setelah insiden 4 Oktober tersebut, gw mulai memasuki tahap Semi-Pensi di Seal ^^
Kalo gak pecah, mungkin saat ini gw masih maen Seal, dan si Polar pun gak diisi-isi, hehehe . . .

(Cerita tentang Gay sudah berakhir disini, bagi yang masih niat baca, silahkan lanjutkan dimulai dari rambu ini ^^)

Masih pada hari yang sama . . .

Gw yang terlelap pukul 04:00 karena bangun pukul 02:30 buat maen ^^ akhirnya dapat merasakan tidur tanpa beban selama liburan ini ( beban gw saat tidur, yaitu ngejer LV si Tepi T_T).

Dan akhirnya gw dibangunin pukul 08:00

Begitu bangun, abank gw langsung ngajak pergi (pertama kali gw keluar rumah selama liburan)
Karena bosen juga di rumah gak ada kerjaan, ikut aja de gw (Aslinya dipaksa T__T)

Begitu ditanya daerah tujuan, dy bilang mo ke PMI (bukan Pondok Mall Indah, tapi Palang Merah Indonesia) Buset deh, serem amad . . . .

Begitu gw tanya ngapain, ternyata dy mo donor darah, temennya ada yang mau operasi.

Badan gw yang kejang-kejang pun mereda, gw kira organ gw mo dijual gara-gara dy dendem gw mendominasi komputer selama liburan. Maka 4 Personil keluarga gw pun take off menuju PMI di Jakarta.

Ternyata Emak gw pengen nyumbang juga, katanya "Lumayan, bisa sekalian cuci darah . . ."

Karena gw masih ngantuk, gw gak terlalu merespon pernyataan aneh tersebut, dan Emak gw pun berkata, "Si Aldo juga nyumbang tuh, darahnya kentel duduk terus di komputer !"

Gw, pun kaget bukan kelapang . . .

Pertama, karena gw selama ini duduk di bangku, bukan di komputer

Kedua gw rada ngeri ama jarum suntik.

Seumur idup gw berurusan ama jarum suntik waktu di vaksin rabies di sekolah, waktu di dokter gigi, waktu itu gigi seri gw numpuk, dan waktu disunat @_@

Ketiga kejadian diatas meninggalkan luka batin di hatiku yang lembut ini, tapi gw sadar . . . Jaman telah berkembang, henpon dah semakin canggih, dan bensin semakin mahal, oleh sebab itu, gw pun ingin berubah, untuk lebih berguna bagi orang lain dengan mendonor darah.

Titi DJ aja berani berubah masa gw enggak ^^

Walopun rada takut, gw pikir lumayan lah buat bahan bacot di Blog, soalnya waktu itu gak ada ide sama sekali.

Mobil kami pun sampai di PMI, dikelilingi bus mini buat donor darah yang terparkir rapi, gw pun mangayunkan kaki memasuki tempat donor darah tersebut.

Ketika dibuka . . . . Bujubuneng . . . . Sim Salabim Adakada Bra . . . . . . . !!!!!

Ternyata PMI tempatnya sempit dan penuh ocit-ocit, gw pikir gw salah masuk ke rumah Kyai yang lagi bagi zakat, ternyata tertulis logo PMI di pintu masuk, jadi gw mau gak mau ngekor emak gw masuk ke sana.

Bener-bener gak manusiawi, bangku aja ampe kehabisan, gw nangkring di sudut ruangan, takut keinjek2 (sedikit hiperbola)

Emak gw pun ngantri 5 menit buat ngambil formulir pendonor darah. Dan akhirnya emak gw kembali dengan selamat setelah bergumul dengan ocit-ocit tersebut, rindu rasanya ~.~

Dan gw pun mengisi formulir kematian tersebut, pertanyaannya serem-serem lagi . . .

1. Apakah anda pengidap HIV ??
2. Apakah anda pengidap Sifilis ??
3. Apakah anda pemakai narkoba ??
4. Apakah anda mengkonsumsi babi ?? (Pertanyaan satu ini yang gw bingungin dari dolo, klo pengkonsumsi babi mendonor darah untuk orang Islam, apakah itu haram?? Satu-satunya pertanyaan yang mengaitkan pelajaran Agama dan Biologi)

(Btw, pertanyaan itu gw buat sendiri, jangan salah sangka ^^V )

Gw belon sampe situ seh, gw baru ngisi nama, alamat, pekerjaan dan dan nomer hape (Pertanyaan yang paling pengen gw hindari dari ngisi formulir)

Ketika gw lagi asik gambar sponge bob di formulir, emak gw iseng-iseng nanya ke resepsionis.

Mak gw : "Mbak, pendonor darah ada batesan umur gak??"
Mbak Ocit : "Harus 17 tahun, Bu"
Mak gw : "Hah, klo 16 boleh gak?? Dikit lagi 17 kok"
Mbak Ocit: "Gak boleh bu, udah aturannya gitu"
Mak gw : "Tapi badannya dah segini mbak (layaknya Qurban Idul Adha, gw diseret-seret)
Mbak Ocit: "Iya, Bu tetep gak boleh"

Gw jadi bingung, ini PMI, rumah Kyai, ato tempat rental DVD Bokep, kok kudu 17 tahun dulu.
Tapi gw sedikit bernapas lega, terbebas dari jarum suntik, walopun rada sedih, heheheh

Setelah 10 menitan cengo dari kejadian tadi, sambil ngantri gak jelas di PMI, henpon kk gw berdering . . . .

Singkat kata singkat cerita, ternyata temen kk gw yang mau dioperasi, stok darahnya udah melebihi batas yang diperlukan, ternyata temen2 yang laennya udah nyumbang juga.

Maka rencana kami semua pun batal, formulir yang telah diisi pun dibawa pulang buat kenang-kenangan. Emak gw seh masih mau nyumbang sukarela, tapi kata Kakak gw "Jangan, ngapain, nanti darahnya klo sukarela malah dijual ama PMI"

Btw, walopun terkesan cina, tapi itu BETUL ADANYA, bila darah sudah melebihi batas yang dibutuhkan, maka akan dijual ke orang yang membutuhkan, bujubuneng deh. . . .

Tapi hal tersebut wajar, WHY ??? Knapa???? Soalnya menurut kabar angin, pendonor ada 2 jenis, yaitu orang yang mendonor darah secaara sukarela, dan orang yang MENJUAL darahnya sendiri, Jesus Christ . . . . Jadi para Ocit-ocit yang ngatri tadi, 69% ingin menjual darah mereka, ckckck, lebaran ada-ada aja cara enghasilkan duit.

Klo ada yang nonton "Pursuit of Happiness" si Will Smith juga mendonor darah demi mendapatkan uang. Mungkin hal tersebut wajar, gw nya aja yang baru tau dan heboh sendiri ^^

Jadi gw jauh-jauh ke PMI cuman buat berbagi Oksigen dengan para ocit di ruangan sempit tersebut T___T

Sekali lagi gw ambil positif nya aja, klo waktu itu ngambil darah, mungkin gw kena Sifilis gara-gara jarum suntiknya kotor huhuhuh, enaknya gak dapet, gatelnya dapet. (Sekali lagi menghibur diri sendiri ^^)

Sekian liburanku yang menjemukan T_T sampai jumpa di Edisi mendatang, huhhuhu. . . .